Malam, hujan, tanpa teh atau kopi rasanya sudah cukup untuk saya menenggelamkan diri pada waktu untuk diri saya sendiri ditemani lagu-lagu yang random saya putar dari kanal Youtube.
Yap, kutipan di atas adalah penggalan lirik lagu milik Sore berjudul "Avenue". Saya takjub mendengar sambil membaca lirik yang kemudian saya mencoba terjemahkan seadanya (baca pakai google translate) karena skill bahasa inggris yang minim. Xixixi
Memang ya, namanya pemaknaan atas sebuah karya adalah hak masing-masing orang. Kalau kata kawan,"biarkan karya itu tumbuh sendiri dan hidup dengan tidak memberi tahu makna dari karya tersebut". Benar juga, sehingga ia menjadi 'bebas' untuk dimaknai keberadaanya. Pun saya dengan lagu Avenue dengan mengambil penggalan lirik tersebut. Kenapa hanya penggalan lirik tersebut? Sebab lirik tersebut adalah bagian paling menonjol dan dalam menurut saya. Balik lagi karena ini bersifat subjektif, jadi ya ini pandangan subjektif saya tentang lirik tersebut.
Rupanya hubungan horizontal manusia sangatlah rumit, panjang, dan jauh seperti seorang pelaut yang tak kunjung melihat pulau untuk bersandar. Menghabiskan menit, jam, hari, bulan bahkan tahunan untuk saling komunikasi dan saling memasuki kehidupan telah saya atau kita lakukan demi memahami arti hidup ini dengan segala tetek bengeknya. Ada hal-hal yang nampak tak dan tak tampak itu melekat pada ruang-ruang sunyi tiap manusia, hanya ia dan Tuhannya saja yang tahu.
Tawa, tangis, kebohongan, kekecewaan, kebahagiaan, dan segala yang beririsan dengan hal hal tersebut, nyatanya sangat absurd dan hanya bisa dikenali lewat tanda-tanda. Pun terkadang salah mengartikannya. Gagal dalam menangkap arti---termasuk saya. Tapi memilih untuk tinggal dan mempelajarinya adalah jalan panjang ikhlas.
Apakah kita sebagai sesama manusia sudah berhasil untuk memahami segala bentuk ekspresi antar sesama?
No comments